10 Mitos Memilih Karier

BANYAK orang merasa sudah paham soal bagaimana memilih karier yang tepat untuk mereka. Padahal, belum tentu mereka benar.

Banyak alasan mengapa seseorang memilih karier tertentu dalam hidupnya. Banyak yang beralasan karena besarnya pendapatan yang ditawarkan, masa depan karier yang cemerlang, sampai karier yang bisa memberikan kekuasaan yang besar.

Mungkin banyak orang menyangka bahwa alasan tersebut sudah tepat dalam hal menyeleksi karier. Padahal, ada pula di antaranya yang justru menyesatkan alias sekadar mitos belaka.

Lalu, apa saja mitos-mitos yang berkembang saat memilih karier? Konsultan karier Dawn Rosenberg McKay mencoba memaparkannya, seperti dikutip dari about.com.

1. Memilih karier itu mudah. Sebenarnya, proses memilih karier membutuhkan waktu yang lama dan serius. Sebelum memutuskannya, seseorang harus mengenal dirinya sendiri terleih dahulu, mengetahui minat, dan kesempatan yang ada.

2. Konsultan karier tahu yang terbaik. Bahkan, seorang konsultan karier tak bisa mengetahui dengan pasti pekerjaan atau karier apa yang cocok untuk seseorang. Mereka hanya bisa memberi panduan atau memberikan bimbingan agar seseorang lebih mantap dalam memilih karier.

3. Hobi tak bisa jadi andalan hidup. Sudah banyak buktinya, kalau hobi bisa dijadikan mata pencaharian. Bahkan, dengan menjadikan hobi sebagai sebuah pekerjaan, semangat dan gairah bekerja akan mewujud dalam karya yang cemerlang.

4. Karier terbaik = karier yang populer. Sering kali, para ahli atau konsultan karier memberikan "bocoran" soal karier-karier yang prospeknya akan cemerlang di beberapa tahun ke depan. Ingatlah, jangan pernah hal ini dijadikan bahan pertimbangan terbesar saat memutuskan karier. Lagi pula, prediksi ini terkadang tak selalu tepat karena kondisi memang selalu berubah. Akan lebih baik jika memilih karier berdasarkan ketertarikan dan kemampuan yang dimiliki. Yang penting untuk diingat ialah, pekerjaan yang prospeknya bagus belum tentu cocok untuk orang tersebut.

5. Banyak uang berarti bahagia. Gaji memang penting, tapi jangan dijadikan satu-satunya alasan dalam memilih karier. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa uang tidak otomatis membuat seseorang puas dan bahagia dengan kariernya. Buat banyak orang, kesenangan saat mengerjakan pekerjaan tersebut justru menjadi hal yang paling penting. Meski begitu, faktor uang atau gaji juga patut dipertimbangkan saat memilih karier.

6. Terjebak dalam satu karier. Jika ada orang yang mengenggap bahwa sekali ia memilih satu pekerjaan, maka ia akan "terjebak" selamanya di pekerjaan tersebut, itu tidak benar. Siapapun orangnya, ia selalu bisa mengubah pekerjaan atau kariernya. Banyak orang berganti-ganti pekerjaan dalam hidupnya demi mencari pekerjaan yang cocok. Asal ada niat kemampuan, keinginan mengubah pekerjaan atau karier bukanlah yang mustahil.

7. Mengubah karier sama dengan membuang keahlian. Keahlian yang sudah dimiliki tak akan pernah tersia-sia. Keahlian tersebut mungkin saja tidak bisa dipakai seperti saat di pekerjaan sebelumnya, tapi keahlian itu tidak akan sia-sia dan tetap dapat digunakan kapan saja, dalam pekerjaan apa saja.

8. Jika cocok untuk mereka, berarti cocok untuk saya. Setiap orang pasti berbeda, bahkan jika mereka punya banyak kesamaan. Karena itulah, jangan pernah berpikir bahwa karier yang dimiliki orang yang karakternya sama dengan Anda, maka pekerjaan tersebut juga cocok untuk Anda. Jika Anda tertarik dengan karier sahabat atau saudara Anda, coba cek dan pelajari dulu, apakah karier tersebut benar-benar pas untuk Anda.

9. Pilih pekerjaan dulu, setelah itu lihat saja nanti. Mendapatkan pekerjaan memang satu langkah yang baik, namun hal ini barulah permulaan. Jika seseorang menginginkan karier yang baik, maka ia harus membuat rencana-rencana tertentu tentang posisi atau jabatan yang harus diraih dalam beberapa waktu ke depan. Jika ia asal menerima sebuah pekerjaan, sangat sulit untuk membuat rencana-rencana tersebut karena kemungkinan besar ia pun tak terlalu paham dan tak memiliki gairah terhadap karier atau pekerjaan tersebut.

10. Cara paling tepat mengetahui sebuah pekerjaan ialah dengan bekerja di bidang tersebut. Pengalaman langsung memang yang terbaik, namun ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk mempelajari dan memahami sebuah pekerjaan tanpa harus mengalaminya sendiri. Berbagai cara, mulai membaca berita di surat kabar, browsing di internet, sampai bertanya kepada orang-orang yang bekerja di bidang tersebut, bisa dipraktikkan untuk mempelajari sebuah pekerjaan. (Koran SI/Koran SI/nsa)


0 komentar:

Posting Komentar

Template Design by SkinCorner